Stasiun Blimbing Malang

stasiun blimbing malang
Datuk Kalu
Stasiun Blimbing kelas III/kecil ini berada pada ketinggian 460 mdpl ini berjarak 3,1 kilometer dari/ke Terminal Arjosari, lokasinya dekat dengan beberapa tempat penting seperti Malang Creative Center (MCC), Pasar Blimbing, Hotel Grand Mercure Mirama.

Stasiun Blimbing

Beralamat di Jl. Laksamana Adi Sucipto, Purwodadi, Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126, Jawa Timur.
Jam Buka Tutup : 09:00 - 16:00 Wib
Telp : 0341 - 487698
Fasilitas: Ruang Tunggu, Toilet, Mushola, Lahan Parkir

Lokasi Stasiun Blimbing berada setelah Stasiun Singosari ketika menggunakan kereta api dari arah utara Malang seperti KA Penataran dan KA Jayabaya, berjarak 6 kilometer dengan estimasi waktu kurang lebih 13 menit.

Untuk bangunan mulai dari awal pembuatan masih terlihat hingga sampai sekarang masih belum ada perubahan mencolok seperti renovasi seperti stasiun kota baru, hal tersebut mengingat jumlah penumpang dan kapasitasnya masih mencukupi di tiap harinya.

Jarak Stasiun Blimbing ke Malang Kota Baru dan Kotalama
Stasiun Blimbing ke Stasiun Malang Kota Baru berjarak 4,9 km dan ke Stasiun Kotalama 7,4 km. Jadi kereta lokal arah utara atau dari arah utara Kota Malang akan melewati stasiun ini, dan untuk penumpang bisa memilih berangkat atau tiba di Stasiun Blimbing.

Jika dari Stasiun Blimbing ke Santera De Laponte, Jatim Park atau Selecta Batu bisa menggunakan transportasi online berbasis aplikasi atau sewa mobil yang ingin melakukan perjalanan wisata ke beberapa lokasi sekaligus dalam satu hari.

Masuk dalam kategori stasiun kecil, jadi hanya melayani kereta jarak dekat yaitu kereta Doho Penataran dan Tumapel. Jadi untuk perjalanan jarak dekat areal Jawa Timur Anda bisa memilih untuk berangkat dan turun di Stasiun Blimbing ini.

Meskipun untuk stasiun yang paling banyak dikunjungi calon penumpang maupun penumpang adalah stasiun kota baru malang, yang berada dekat dengan balaikota malang dan taman trunojoyo malang ini sampai sekarang tetap berdiri kokoh meski beberapa bangunan dibangun dari jaman belanda.

Bila dari masjid sabililah malang kita bisa memilih jalur kanan arah ke bandara abdulrachman saleh bila ingin ke stasiun blimbing malang. Stasiun blimbing malang memang tidak mengalami perkembangan yang signifikan seperti di stasiun kota baru malang.

Tetapi Stasiun Blimbing Malang ini memang bukan stasiun induk seperti di stasiun kota baru malang. Peningkatan jumlah pendatang ini selain memang melayani aktivitas penduduk malang, peningkatan ini juga banyak dari wisatawan lokal yang ingin berwisata ke kota malang dan batu.

Sejarah Stasiun Blimbing
Untuk sejarah dari Stasiun Blimbing di era Hindia Belanda dijadikan stasiun singgah perusahaan swasta trem yaitu Stoomtram Maatschappij yang berfokus pada pengangkutan penumpang dan hasil perkebunan seperti tebu, sayuran, buah-buahan.

Untuk komoditi berupa gula diolah dahulu di pabrik gula Kebonagung dan Krebet yang nantinya juga akan diangkut melewati stasiun ini. Di era tersebut jalur trem khususnya wilayah Malang Raya sudah menyebar kebeberapa wilayah meliputi Dampit, Gondanglegi, Kepanjen, Bululawang, Kota Lama, Blimbing, Singosari, Lawang.

Sejak dibangun jalur trem Malang ke Bangil menjadikan distribusi komoditi lebih mudah dan hal tersebut menjadikan ekonomi Malang semakin melesat baik. Salah satu hal inilah yang membuat orang Belanda ingin tinggal di Malang, ditambah suasana alam dikelilingi oleh pegunungan menjadikan iklim lebih Malang lebih sejuk dan nyaman untuk dijadikan lokasi tempat tinggal.